Kamis, 27 Februari 2014

Tips Perawatan Rutin Sepeda Motor yang Kerap Diabaikan


Banyak di antara sahabat-sahabat Honda yang memiliki hasrat dan jiwa seorang biker sejati dan kerap mengendarai sepeda motor kesayangan ke mana saja. Baik sebagai pacuan harian maupun besutan kebanggaan saat dibesut untuk menempuh jarak jauh alias touring. Jika Anda termasuk rider Honda sejati, selain wajib mengetahui aturan dan cara aman mengendarai sepeda motor, Anda juga harus belajar cara merawatnya.
Jadi jangan sungkan untuk mempelajari bagaimana cara melakukan beberapa perbaikan sederhana untuk menghemat waktu dan uang ketimbang Anda harus antri berjam-jam serta membayar mahal di bengkel. Beberapa langkah perawatan berikut biasanya kerap diabaikan:
Komponen bergerak butuh pelumas. Coba ingat kapan terakhir kali Anda memberikan pelumas pada komponen bergerak seperti pedal rem atau bahkan standar? Kebanyakan teknisi merekomendasikan untuk melakukan hal ini setidaknya satu kali setiap tahun, terutama saat motor jarang digunakan.
Mengencangkan baut. Saat sepeda motor Honda kesayangan digunakan, beberapa komponen pengencang komponen lainnya seperti baut akan mendapatkan getaran yang secara bertahap akan mengakibatkan baut tersebut longgar. Jadi ingatlah untuk memeriksa baut tersebut secara rutin.
Rutin merawat aki. Memantau aki merupakan salah satu hal yang kerap dilewatkan saat orang mengecek kondisi sepeda motor. Jangan lupa untuk menyimak kondisi air aki serta membersihkan bagian kepala aki.
Pantau tekanan angin ban. Secara regular, periksa juga tekanan angin pada ban. Pastikan untuk memeriksanya saat suhu ban dingin. Jangan lupa untuk memantau kondisi kembang ban. Ban yang botak akan mudah kehilangan traksi yang bisa mengakibatkan Anda terpelanting.
Monitor performa rem. Semakin berat beban yang dibawa serta kian laju sepeda motor, kinerja rem akan makin bertambah seiring dengan makin melebarnya jarak pengereman. Maka sebaiknya Anda juga memantau performa rem secara rutin. Jika dirasa sudah tidak pakem, coba cek kondisi minyak rem serta kampas rem.

Honda Peduli dan Tanggap Bencana Kelud

MPM Peduli Kelud

Jumat, 10 Januari 2014

Mau Tahu Aman Atau Tidaknya Pasang Alarm pada Motor Injeksi?

Alarm memang diperlukan untuk keamanan sepeda motor kita. Tetapi perlu juga dicermati bila penerapannya di motor injeksi.

Alarm atau Anti Theft pada sepeda motor banyak dijual sebagai komponen after market di Indonesia. Alarm ini merupakan perangkat tambahan untuk menghasilkan alert atau petunjuk, ketika sepeda motor dicuri atau dinyalakan oleh orang lain tanpa mematikan alarm tersebut sebelumnya. Alarm ada berbagai macam bentuk, mulai dari remote, saklar tersembunyi, ataupun tombol kombinasi kode. Bila sepeda motor motor dinyalakan tanpa mematikan remote atau saklar tersebut, maka sepeda motor akan memberikan kode berupa klakson berkali-kali dan lampu yang berkedip-kedip. Diharapkan dengan kode ini akan menarik orang lain, untuk melihat sepeda motor bersangkutan dan menggagalkan pencurian.
Fungsi utama dari alarm adalah mencegah terjadinya pencurian dengan memberi kode. Pada sepeda motor Honda, perlukah alarm diaplikasikan? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut kita bahas dulu prinsip kerja alarm. Alarm berfungi dengan membaca arus yang mengalir melalui kabel starter atau pengapian.
Caranya dengan menaruh sensor pada kabel tersebut, jadi kabel diputus dan disambung lagi dengan sensor tersebut. Ketika alarm aktif dan ada arus melewati sensor maka alarm akan bekerja, lalu memberi kode berupa klakson dan dan lampu menyala.
Sekarang kembali ke pertanyaan tadi, perlukah Honda ditambah alarm? Jawabnya adalah tidak perlu karena di sepeda motor Honda sudah dilengkapi dengan pengaman kunci bermagnet. Jadi pencuri tidak akan bisa membuka kunci (biasanya dengan kunci T) karena lubang kunci tertutup oleh pengaman tersebut. Kedua alarm tidak disarankan untuk sepeda motor injeksi, karena ada proses pemotongan kabel dan penambahan komponen. Hal ini akan menyebabkan gugurnya garansi.
Selain itu juga akan mempengaruhi performance, karena sistem injeksi sangatlah teliti dalam membaca arus, tahanan, dan voltase yang mengalir dalam sistem kelistrikan. Ada perubahan sedikit maka akan merubah bacaan pada ECM, sehingga performance akan tidak sesuai yang kita harapkan.